NAMANYA ANA, DIA MEMAKAI KERUDUNG PINK Pemberani itu adalah Ibu Ana. Bukan sekedar ibu-ibu jilbab pink tanpa nama, tanpa kisah. Di era kemudahan mencari informasi seperti sekarang tidak sulit untuk menemukan namanya. Ibu Ana hanya orang sederhana yang menyalurkan ekspresi kemarahan dan keprihatinannya terhadap kondisi negara dengan cara yang ia tahu. Saat itu ia memukul balik tameng polisi dalam rangka membela para mahasiswa. Menurut beberapa media daring seperti Liputan 6, Bu Ana tidak memedulikan siraman water canon dan gas air mata. Aksinya spontan. Media massa dan media sosial yang membesar-besarkan. Dari segi foto jurnalistik memang aksi Bu Ana sangat ikonik. Warna kerudung pinknya kontras dengan hitam abu-abu tameng polisi. Foto itu telah merangkum banyak simbol dari perlawanan sipil belakangan ini. Ibu Ana bukan satu-satunya perempuan paruh baya yang "menyerang" balik aparat. Ada banyak Ibu Ana lainnya. Reaksi itu lahir dari empati besar melihat anak-anak mahasiswa dig...
Blog Kanti W. Janis Penulis dan Advokat, Pendiri dan Pemilik Baca Di Tebet Perpustakaan dan Ruang Temu/ Writer and Advocate Co-founder and Co-owner of Baca Di Tebet Library and Meeting Space/Penulis: Saraswati, Frans dan Sang Balerina, Amplop Merah Muda Untuk Pos, The Other Door, Cita-cita Titik Dua Petani!---- Saya menulis apa saja yang terlintas. Semua tulisan di sini adalah opini pribadi tidak mewakili institusi mana pun. Dilarang mengutip tanpa sertakan link blog ini.