Kesetaraan Dimulai dari Gratiskan Pembalut Kanti W. Janis Jakarta, 27 Mei 2025 Masih banyak yang beranggapan dan membenarkan baik dalam hal gaji, upah, honor, maupun warisan, perempuan sepantasnya mendapat bagian lebih sedikit dari lelaki. Dalam membenarkan pendapat tersebut maka dipakailah berbagai landasan, mulai dari agama, adat hingga kebiasaan. Gaji, honor, dan warisan merupakan sumber pendapatan bagi seseorang. Bagi manusia modern yang telah jauh terpisah hidup dari alam, kita membutuhkan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk aktualisasi diri. Nah, j ika mau bicara kebutuhan dari segi biologis, kebutuhan perempuan secara alamiah lebih besar daripada pria. Sejak usia pubertas hingga menopause, perempuan harus membeli pembalut. Rata-rata biaya yang dikeluarkan perempuan setiap bulan untuk pembalut sekitar Rp31.500-Rp42.000 ( dikutip dari Kumparan ). Menjalani menstruasi bukan sebuah pilihan, semua perempuan mengalaminya. Sementara laki-laki ...
Blog Kanti W. Janis Penulis dan Advokat, Pendiri dan Pemilik Baca Di Tebet Perpustakaan dan Ruang Temu/ Writer and Advocate Co-founder and Co-owner of Baca Di Tebet Library and Meeting Space/Penulis: Saraswati, Frans dan Sang Balerina, Amplop Merah Muda Untuk Pos, The Other Door, Cita-cita Titik Dua Petani!---- Saya menulis apa saja yang terlintas. Semua tulisan di sini adalah opini pribadi tidak mewakili institusi mana pun. Dilarang mengutip tanpa sertakan link blog ini.